Sunday, April 8, 2018

Memulai Reksadana Saham


Investasi di pasar modal secara langsung, selain membutuhkan dana yang tidak sedikit juga memerlukan kesiapan mental investor menanggung risiko yang cukup besar. Seperti kata pepatah, ‘high risk high return’. Bagi Anda yang tidak punya keahlian mengelola risiko atau tak memiliki cukup waktu memelototi portofolio investasi setiap hari, membeli unit penyertaan reksa dana adalah solusi yang tepat.


Saran yang sama juga ditujukan pada siapa saja yang ingin berinvestasi di reksa dana saham. Seperti investasi saham lainnya, reksa dana saham termasuk jenis investasi dengan risiko paling tinggi. Berbeda dengan prodak reksadana yang lain. yang merupakan instrumen investasi dengan risiko yang terbilang kecil, investasi reksa dana saham merupakan yang paling tinggi risikonya dibandingkan investasi reksa dana lainnya. Karena itu, investasi ini lebih dianjurkan untuk orang-orang yang berencana menanamkan modalnya dalam jangka panjang, minimal 5 tahun.


Tingkat risiko ini juga membuat seseorang tidak disarankan berinvestasi secara asal-asalan. Sangat penting mengetahui cara belajar investasi reksa dana saham. Bagi yang belum mengenal reksa dana saham, menurut Otoritas Jasa Keuangan, investasi ini merupakan penanaman modal melalui reksa dana menjadi saham-saham yang terdapat di Bursa Efek.

Mereka yang masih pemula di dunia investasi saham tidak perlu khawatir dengan risiko kehilangan dana karena salah prediksi. Reksa dana saham menawarkan kemudahan bagi para calon investor yang ingin tahu cara belajar investasi reksa dana saham. Tidak perlu modal besar untuk memulainya. Hanya dengan modal Rp100 ribu, kita sudah bisa memulai investasi saham di reksa dana.

Tentu perlu waktu lama mendapatkan keuntungan yang berarti. Perhitungan keuntungan dengan modal tersebut tidak akan terlalu besar. Paling tidak, dengan uang itu kita bisa mempelajari mekanisme berbisnis melalui reksa dana saham.dan perlu diingat bahwa reksadana saham juga menyediakan manejer investasi. Manajer investasi ini akan membantu sepenuhnya pengelolaan saham para investor. Investor yang sangat awam sekali pun tetap bisa berinvestasi aman dengan bantuan para manajer investasi ini. Manajer investasi dipekerjakan oleh investor. Bila kinerjanya tidak memuaskan, investor dapat menggantinya dengan manajer investasi lain.


Pelajari Cara Kerja Reksa Dana Saham


Untuk awal, memahami mekanisme dasar investasi reksa dana saham akan membantu para investor pemula. Kalau sudah mendapat gambaran mengenai perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja baik, mereka bisa lebih yakin akan menanamkan uangnya di perusahaan apa. Ini juga akan menjadi awal bagus untuk bermain saham sendiri tanpa bantuan manajer investasi.

Perbandingan


Bila tertarik dengan beberapa prospektus, bandingkan dengan cermat terlebih dahulu. Prospektus merupakan dokumen yang memuat informasi mengenai rencana pengembangan sebuah perusahaan. Juga termasuk ke dalam prospektus ini, penawaran perusahaan tentang penjualan saham.

Performa


Perhatikan performa reksa dana di periode lalu. Cermati apakah kinerjanya selalu konsisten berada di atas performa indeks pasar. Yang dimaksud indeks pasar, yaitu daftar berisi harga saham. Daftar ini memuat indikator pergerakan harian harga saham setiap perusahaan di Bursa Efek.

Pergerakan


Perkirakan pergerakan ekonomi di masa mendatang. Ini bagian paling sulit. Kita perlu mempertimbangkan banyak faktor untuk memprediksi pergerakan ekonomi. Yang itu berarti, diperlukan kejelian dalam menganalisa informasi.

Tetapkan Target


Naik turunnya harga saham yang sangat cepat inilah yang membuat kita perlu konsisten. Tetapkan target investasi sejak awal. Jika harga saham sudah naik sesuai dengan target kita, segera jual. Tidak masalah jika masih ingin menunggu, asalkan memang kita sudah benar-benar telah memperhitungkan dengan cermat.

Terutama bagi pemula yang ingin tahu lebih banyak mengenai cara belajar investasi reksa dana saham. Tidak harus menunggu sampai bertahun-tahun baru menjual saham. Tidak masalah mendapatkan selisih keuntungan kecil di awal. Seiring waktu kita akan lebih jeli, kapan saham perlu dibeli dan kapan harus menjualnya kembali.

Nah, tunggu apa lagi siapkan keuanganmu untuk meraih masa depanmu. bagi anda yang masih penasaran dengan mekanisme pasar modal atu belum paham anda dapat membaca artikel di bawah ini:

Memulai Investasi Obligasi



Bagi Anda yang masih belum memahami secara teori mengenai obligasi, obligasi sebetulnya merupakan sebuah utang namun dalam bentuk sekuriti. Penerbit Obligasi disebut sebagai Peminjam atau Debitur. Sedangkan Pemegang Obligasi merupakan Pemberi Pinjaman atau Kreditur dan Biasanya, Obligasi diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun.

Di Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun disebut juga sebagai Surat Utang yang diterbitkan oleh pemerintah dan biasanya disebut juga Surat Utang Negara (SUN).

Sedangkan utang di bawah 1 tahun yang disebut sebagai Surat Perbendaharaan yang diterbitkan oleh pemerintah disebut juga Surat Perbendaharaan Negara (SPN).

Risiko Investasi Obligasi


Sebelum melangkah pada cara membeli obligasi, ada baiknya jika kita memahami terlebih dahulu risiko dari berinvestasi obligasi.

Risiko Likuiditas


Risiko Likuiditas adalah risiko yang memang akan melekat pada semua jenis obligasi, baik itu obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi.
#BACA JUGA : Tujuan Investasi

Dilihat dari penyebabnya, risiko ini muncul karena adanya kemungkinan tidak likuidnya suatu obligasi yang diperdagangkan atau dengan kata lain obligasi tersebut tidak mudah untuk dijual di pasar sekunder.

Bagi para investor obligasi pasti memahami hal ini dimana pasar sekunder obligasi tidak seramai pasar sekunder saham. Di pasar sekunder saham saja tetap ada saham yang tidak likuid, demikian juga dalam pasar obligasi.

Jika muncul cukup banyak permintaan beli akan obligasi atau dengan kata lain ada pihak yang berperan sebagai market maker (pembeli) atau penjual stand-by, maka obligasi akan menjadi likuid.

Risiko Maturitas


Risiko ini walaupun juga melekat pada semua jenis obligasi, namun risiko maturitas lebih mengarah pada obligasi korporasi dan berkaitan dengan masa jatuh tempo obligasi. Para investor obligasi pasti sudah mengerti akan hal ini dimana semakin lama jatuh tempo suatu obligasi makan semakin besar juga tingkat ketidakpastian sehingga semakin besar pula risiko maturitas-nya.

Risiko Default


Risiko default hanya terdapat pada jenis obligasi korporasi. Oleh karena obligasi korporasi tidak dijamin oleh pemerintah seperti ORI dan SUN, maka para investor obligasi yang berinvestasi pada jenis obligasi korporasi harus menyadari betul jika investasinya tidak kembali jika obligasi jatuh tempo atau korporasi mengalami kebangkrutan. Risiko default terjadi ketika obligasi dan bunga dari obligasi mengalami gagal bayar.

Kenali Keuntungan Obligasi


Berikut ini keuntungan yang ditawarkan bagi para investor obligasi yang menanamkan modalnya:

Adanya pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan pun umumnya lebih tinggi dari deposito atau SBI dan Adanya capital gain dari selisih penjualan obligasi yang diperjualbelikan.

Cara Membeli Obligasi


Jika Anda berminat untuk berinvestasi di ranah obligasi, mari ikuti petunjuk singkat cara membeli obligasi berikut ini.

Membuka Rekening


Bagi Anda yang akan menjadi investor obligasi, tahap awal yang perlu Anda lakukan adalah memilih perusahaan sekuritas yang memiliki divisi fixed income yang menangani pembelian dan penjualan obligasi. 

Pahami Produk Obligasi


Pahami secara pasti dan mendetail bahkan menyeluruh mengenai produk investasi, potensi risiko dan juga setiap keuntungan yang Anda dapatkan melalui investasi obligasi.

Lakukan Analisis


Lakukan analisis seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat. Ini berfungsi untuk Analisis agar keputusan yang diambil dapat sesuai dengan apa yang diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan.

Amanat Beli Kepada Trader atau Broker

Jika Anda sudah melalui tahap analisis, Anda akan memperoleh jenis obligasi yang ingin dibeli. Setelah itu, Anda dapat memberikan amanat pembelian kepada trader atau broker obligasi yang telah Anda pilih. Selanjutnya, pihak trader akan melakukan pembelian obligasi sesuai dengan jenis serta harga yang diinginkan.

Persiapkan Dana Investasi


Setelah amanat pembelian diajukan, tentu dana investasi perlu Anda persiapkan. Jangan sampai Anda mengalami keterlambatan pembayaran karena akan mendapatkan penalti.

Penyelesaian Pembayaran


Pembayaran obligasi dapat dilakukan melalui transfer ke rekening perusahaan sekuritas yang bersangkutan. Obligasi yang Anda beli akan tercantum dalam rekening perusahaan sekuritas yang tercatat di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Selanjutnya, administrasi pembukuan akan dilakukan oleh bank kustodian perusahaan sekuritas.

Perlu di ingat bahwa Mengingat modal yang besar minimal Rp1 miliar, sejak 1 Mei 2007 yang lalu pemerintah memberikan solusi bagi para calon investor obligasi terutama mereka yang tertarik untuk menjadi pemodal ritel. Para investor diperbolehkan untuk bertransaksi dalam Surat Utang Negara (SUN) melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan modal Rp5 juta.

Nah, bagi anda yang berminat memiliki investasi di obligasi anda cukup merogoh paling sedikit Rp 5 juta. Sebelum mengambil sebuah keputusan anda dapat menimbang mana yang cocok instrumen investasi untuk anda. Apabila anda sudah menemukan yang cocok buat anda, segera eksekusi.

Selanjutnya apabila anda masih ragu untuk mengambil sebuah keputusan anda dapat membaca artikel di bawah ini :
#BACA JUGA: Memulai Reksadana Saham

Sumber:

Kbbi.co.id

Finansialku.com

Memulai Investasi Saham


Hal pertama yang perlu diperhatikan investor sebelum memulai melangkah untuk berinvestasi pada saham adalah mengenali dirinya sendiri. Setelah mengetahui ada 3 tipe orang yang mentransaksikan saham, maka Anda sebagai investor pun dapat memilih ingin menjadi pemain saham tipe yang mana.


Setelah Anda cukup baik mengenali diri Anda, maka inilah langkah-langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan dalam memulai investasi saham.

Mengenali Keuntungan Investasi Saham

#BACA JUGA: Tips Memilih Broker atau Sekuritas

Dalam berinvestasi saham, ada dua jenis keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor, yaitu Capital Gain, dan pembagian Dividen.

Capital Gain sendiri adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga pembelian dan penjualan saham, dimana gejolak harga saham itu sendiri berasal dari permintaan dan penawaran yang berlaku di pasar. Capital Gain ini dapat Anda peroleh dari trading maupun investasi jangka panjang.


Selain Capital Gain, Anda juga berhak mendapatkan dividen yang dibagikan oleh misalnya PT Semen Baturaja Tbk setiap tahunnya. Dividen merupakan keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing, dan biasanya dibagikan bila perusahaan memperoleh laba bersih.


Dividen tentu saja tidak akan dibagikan bila perusahaan mencatatkan kerugian, namun perusahaan yang mencetak laba pun belum tentu juga akan membagikan dividen. Setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing, dan biasanya perusahaan yang mencetak laba tidak membagikan dividen karena ingin menggunakan laba tersebut untuk ekspansi bisnisnya.

Mematangkan Pengetahuan Sebelum Berinvestasi


Salah satu syarat mutlak sebelum memilih dan membeli sebuah instrumen investasi adalah mempelajari serinci-rincinya, termasuk saham. Anda membeli saham, artinya Anda membeli sebagian kecil dari kepemilikan sebuah perusahaan. Anda bisa memilih berbagai saham dari ratusan perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia.
#BACA JUGA: Memilih Aplikasi Online Trading

Bursa Efek Indonesia (BEI) berfungsi sebagai pasar saham. BEI merupakan pasar modal, sehingga fungsinya adalah mempertemukan pihak yang membutuhkan modal atau juga disebut emiten, dengan pihak yang dapat memberikan modal atau investor.

Semua perusahaan publik, awalnya menjual saham ke publik melalui proses penawaran umum perdana (initial public offering atau IPO). IPO sendiri menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan modal, ketika sebuah perusahaan membutuhkan uang.


Sebuah perusahaan bisa menjual kepemilikan perusahaan tersebut kepada masyarakat dengan menjual lembar sahamnya, dan Anda sebagai investor saham perlu mempelajari pengetahuan fundamental dari perusahaan yang sahamnya akan Anda beli.

Menyiapkan Modal Berinvestasi


Alih – alih anda harus menyiapkan modal untuk berinvestasi. Berapa modal yang saya butuhkan untuk memulai investasi saham? Saat ini banyak broker yang membuka batas minimal setoran modal awal yang sangat kecil hingga Rp100.000. tunggu apa lagi siapkan modalmu targetkan masa depanmu.

Memilih Broker dan Membuka Rekening Efek

#BACA JUGA: Daftar Perusahaan Sekuritas Di Bursa Efek Indonesia

Untuk dapat melakukan transaksi di bursa saham, maka setiap investor haruslah memiliki rekening efek terlebih dahulu, seperti halnya untuk menabung di bank harus mempunyai rekening tabungan. Misalnya : Philips Securities Indonesia

Sekuritas atau broker adalah perpanjangan tangan dari Bursa Efek Indonesia. Mereka adalah anggota bursa yang menghubungkan antara investor dengan perusahaan publik, atau menghubungkan antara satu investor dengan investor lainnya.

Melihat Saham Berdasarkan Kapitalisasi Pasarnya


Kapitalisasi pasar menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor untuk memilih saham. Kapitalisasi pasar menunjukkan harga sebuah perusahaan, yang dapat dihitung dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar sahamnya. Semakin besar kapitalisasi pasar, semakin mahal perusahaan tersebut dihargai oleh pasar.

Apakah anda tertarik berinvestasi saham? Jangan tunggu lama lagi siapkan modal anda dan sisihkan untuk berinvestasi. Ingat! Selalu siapkan untuk masa depan.
#BACA JUGA : Memulai Investasi Obligasi

Sumber :

Finansialku.com

Carainvestasibisnis.com

Saturday, April 7, 2018

Memulai Investasi Reksa Dana


Ketika seseorang ingin masuk ke dalam dunia bisnis, penting bagi orang tersebut untuk memahami seluk-beluk bisnis yang akan digeluti. Terlebih bila bisnis nantinya berkaitan dengan investasi. Harus ekstra hati-hati dalam memprediksi pasar jika ingin memanen keuntungan yang signifikan.

Apa itu reksadana?

Reksadana adalah suatu produk investasi yang berfungsi sebagai wadah untuk para investor. Dalam prosesnya, investasi Reksadana ini dikelola oleh Manajer Investasi yang sudah mendapatkan ijin dari Otoritas Jasa Keuangan. Para investor yang berinvestasi di Reksadana ini sama-sama memiliki tujuan finansial, entah itu untuk jangka pendek, menengah, ataupun panjang.

Bagaimana cara investasi reksa dana? Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memulai investasi reksa dana? Berikut ini ulasannya.

Menentukan Tujuan Keuangan

#BACA JUGA : Tips Memilih Broker atau Sekuritas

Pertama-tama, tentukan tujuan Anda menginvestasikan uang yang ada untuk membeli reksa dana. Apakah sebagai modal anak sekolah hingga ke perguruan tinggi, rumah masa depan, ataukah sebagai dana pensiun. Hal ini berhubungan dengan jangka waktu investasi dan jenis investasi reksa dana yang tepat untuk Anda.

Mengenali Jenis-Jenis Reksa Dana

Sebelum menginvestasikan uang Anda pada reksadana, sebaiknya Anda mengetahui lebih dulu jenis-jenis reksadana yang ada. Beberapa reksa dana yang cukup populer saat ini adalah reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, campuran, dan saham.

Reksa Dana Pasar Uang


Reksa dana ini seluruhnya ditempatkan pada deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan obligasi. Reksa dana ini memiliki risiko relatif lebih rendah daripada reksa dana lainnya, namun potensi keuntungannya pun relatif rendah. Biasanya investor yang melakukan investasi di reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi kurang dari 1 tahun.

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap dananya dialokasikan ke obligasi minimal 80%. Potensi keuntungannya relatif lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang. Biasanya investor yang melakukan investasi di reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi 1-3 tahun.

Reksa Dana Campuran


Sesuai namanya, reksa dana campuran mengalokasikan dananya di berbagai instrumen keuangan, seperti deposito, obligasi, dan saham. Karena dapat berinvestasi saham, reksa dana campuran lebih berisiko. Akan tetapi, potensi keuntungannya relatif lebih tinggi daripada reksa dana pendapatan tetap. Biasanya investor yang melakukan investasi di reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi 3-5 tahun.

Reksa Dana Saham

#BACA JUGA : Memilih Aplikasi Online Trading

Reksa dana saham menempatkan dananya minimal 80% ke intrumen pasar modal atau saham. Potensi keuntungan reksa dana saham adalah yang paling besar diantara reksa dana lainnya. Namun demikian, risikonya juga paling besar. Biasanya investor yang melakukan investasi di reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi lebih dari 5 tahun.

Langkah-Langkah Membeli Reksa Dana

Bagaimana langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam membeli dan investasi reksa dana? Setidaknya ada 3 langkah yang penting Anda ketahui, yaitu:

Memilih Reksa Dana yang Akan dibeli

#BACA JUGA: Daftar Perusahaan Sekuritas Di Bursa Efek Indonesia

Ada lebih dari 800 produk reksa dana yang dijual di Indonesia. Untuk mengetahui fakta atau informasi material mengenai suatu produk reksa dana secara lengkap dan rinci, Anda dapat membaca prospektus reksa dana (informasi lengkap tentang suatu reksa dana). Alternatif lain untuk mendapatkan informasi suatu produk reksa dana adalah melalui dokumen Fund Factsheet.

Dokumen ini umumnya diterbitkan setiap bulan sekali oleh Manajer Investasi (MI). Fund Factsheet berisi laporan kinerja bulanan dan ringkasan informasi penting pada sebuah prospektus, seperti tujuan investasi, strategi investasi, komposisi portofolio, minimal dana investasi, dan sebagainya.

Mengunjungi Tempat Penjualan Reksa Dana


Setelah memilih investasi reksa dana yang akan dibeli, Anda dapat mencari tahu di situs website Manajer Investasi reksa dana tersebut, apakah kita bisa membeli langsung reksa dana tersebut dari MI (seperti contohnya Panin atau Trimegah) atau harus ke agen penjual (seperti contohnya Schroders/BNP Paribas hanya memperkenankan pembeli melalui agen penjualnya di bank).

Jika Anda sudah tahu tempat untuk membeli reksa dana tersebut, Anda tinggal datang dan membuka rekening investasi reksa dana. Jika di bank, usahakan Anda datang ke kantor cabang utama, karena tidak semua kantor cabang dapat melayani pembukaan rekening investasi reksa dana.

Membeli Reksa Dana


Jika Anda membeli reksa dana langsung dari MI, maka biasanya Anda akan diminta untuk mentransfer uang sesuai dengan yang Anda inginkan ke rekening reksa dana tersebut. Lalu Anda kirimkan/berikan copy dari bukti transfer tersebut ke Customer Service dari MI untuk diproses sebagai pembelian awal (begitu pula pembelian berikutnya).

Wajib diingat, rekening untuk penyetoran haruslah nama reksa dana tersebut, bukan merupakan rekening pribadi ataupun rekening perusahaan. Jika Anda membeli dari agen penjual bank, biasanya Anda akan diberikan formulir untuk diisi dengan nominal yang nantinya akan dipotong dari rekening tabungan Anda.

Membeli Secara Konsisten dan Mengikuti Perkembangannya


Setelah Anda berhasil melakukan pembelian pertama, maka langkah selanjutnya adalah Anda harus melakukan pembelian secara konsisten. Berinvestasi di reksa dana harus Anda bayangkan seperti menabung. Anda harus melakukannya secara konsisten untuk hasil yang lebih baik. Jangan melakukan jual beli reksa dana jika Anda belum paham benar untuk bertransaksi jual beli, karena hal itu hanya akan merugikan Anda dan investasi Anda.



Bagaimana apakah anda tertarik di reksadana? Apabila tertarik segera eksekusi jangan tungu lama – lama. Jika anda ingin lebih mengetahui tentang pasar modal anda dapat membaca artikel di bawah ini :

Sumber :

Kbbi.id

finansialku.com

Hal yang anda harus ketahui sebelum berinvestasi


Jika diibaratkan kendaraan, investasi adalah cara-cara untuk mempercepat laju kendaraan, misal Anda menggunakan bahan bakar bermutu baik, rajin mengganti oli dan rutin melakukan perawatan. Tetapi, bagaimana kendaraan rusak bisa melaju kencang?


Begitupula dengan keuangan Anda, sebelum Anda berinvestasi (melakukan percepatan), Anda harus sehat terlebih dahulu. Setidaknya ada beberapa kondisi kesehatan yang harus Anda cek terlebih dahulu:

Tertanggung tersebut sudah mempunyai penghasilan

Alih – alih anda di tuntut memiliki penghasilan setidaknya satu bulan sekali. Hal ini  Secara sederhana, anda juga haru mengatur pengeluaran versus daftar pemasukan tiap bulannya
#BACA JUGA : Jenis - jenis Investasi

Pembagian Porsi Dana untuk Darurat


Jumlah uang cadangan (emergency fund) yang sebaiknya anda miliki adalah 6 x Jumlah Pengeluaran Bulanan. Artinya, jumlah dana darurat tersebut dapat menghidupi anda selama enam bulan. Ketika anda terkena musibah ataupun dipecat, maka anda punya waktu yang cukup untuk recovery. Oleh karena itu, setiap menerima gaji, dahulukan untuk menyisihkan uang untuk dana cadangan daripada kebutuhan untuk bersenang-senang.

Mengatur cicilan


Usahakan cicilan Anda masih dalam kontrol, maksimum 30% dari penghasilan. Khususnya cicilan pada utang-utang konsumtif. Jadi perbedaan antara cicilan produktif dan cicilan konsumtif bukan dilihat dari barang apa yang dicicil, melainkan apakah cicilan tersebut dapat mendatangkan pemasukan atau malah menambah pengeluaran. maka angka 30% adalah batasan maksimum. Jangan lebih dari itu ya, karena investasi Anda akan kurang bertenaga. Jika saat ini jumlah cicilan Anda masih lebih besar dari 30% dari penghasilan, maka Anda harus fokus untuk melunasi utang-utang terlebih dahulu.
#BACA JUGA : Memilih Aplikasi Online Trading

Membandingan antara aset dengan uang yang di inventasikan.


Jangan sampai uang yang ingin Anda investasikan melebihi 50% dari aset Anda. Hal ini akan membuat anda semakin tidak leluasa dalam mengatur keuangan anda.

Menentukan instrumen investasi


Pilih investasi Yang Gampang menurut anda, tapi cari yang mudah saja. Untuk investasi saham, tentu Anda harus belajar sampai ke dalam-dalamnya. Nah alternatifnya kan ada tuh reksadana, kenapa tidak? Enggak perlu pusing mikir cara mengelolanya, sudah ada Manajer Investasi yang garap dana Anda dan tinggal menerima profitnya deh.           

Eksekusi Rencana Anda


Semuanya akan tetap ribet jika masih berdiam diri, jadi silakan bangkit dari ranjang dan eksekusi semua rencana yang sudah disusun.



Sekian dan terimakasih semoga apa yang anda butuhkan terjawab di artikel ini. Bila anda masih penasaran mengenai mengatur keuangan anda, anda dapat membaca artikel di bawah ini :

#BACA JUGA : Memulai Investasi Reksa Dana

Daftar Perusahaan Sekuritas Di Bursa Efek Indonesia


NO
NAMA
CODE
IZIN
1
Aldiracita Corpotama
PP
PEE
PPE
-
2
Amantara Securities
YO
PEE
PPE
3
Anugerah Securindao Indah
ID
-
PPE
-
4
Artha Securities Indonesia
SH
PEE
PPE
-
5
Asjaya Indosurya Securities
IP
PEE
PPE
MI
6
Bahana Securities
DX
PEE
PPE
-
7
Batavia Prospenrindo Securities
BZ
PEE
-
-
8
SQ
PEE
PPE
-
9
Binaartha Parama
AR
PEE
PPE
-
10
Bloom Nusantara Capital
GA
PEE
PPE
-
11
NI
PEE
PPE
-
12
BNP Paribas Securities Indonesia
BW
PEE
PPE
-
13
Bosowa Securities
SA
PEE
PPE
-
14
Brent Securities
HK
PEE
PPE
-
15
Buana Capital
RF
PEE
PPE
-
16
Bumiputera Securities
ZR
PEE
PPE
-
17
CIMB Securities Indonesia
YU
PEE
PPE
-
18
Ciptadana Securities
KI
PEE
-
-
19
Citigroup Securities Indonesia
CG
PEE
-
-
20
CLSA Indonesia
KZ
PEE
PPE
-
21
Credit Suisse Securities Indonesia
CS
PEE
-
-
22
Daewo Securities Indonesia
YP
PEE
PPE
-
23
Danareksa Securities
OD
PEE
PPE
-
24
Danasakti Securities
PF
PEE
PPE
-
25
Danatama Makmur
II
PEE
PPE
MI
26
Danpac Sekuritas
BQ
PEE
PPE
-
27
DBS Vickers Securities Indonesia
DP
PEE
PPE
-
28
Deutshe Securities Indonesia
DB
PEE
-
-
29
Dhanawibawa Arthacermelang
TX
PEE
PPE
MI
30
Dwidana Sakti Sekurindo
TS
-
PPE
-
31
Ekokopital Sekuritas
ES
-
PPE
-
32
Equator Securities
MK
PEE
-
-
33
Equity Securities Indonesia
BS
PEE
PPE
MI
34
Erdikha Elit Sekuritas
AO
PEE
PPE
-
35
Evergreen Capital
EL
PEE
PPE
-
36
Frist Asia Capital
PC
-
PPE
-
37
Forte Mentari Securities
FO
-
PPE
-
38
Harita Kencana Securities
AF
-
PPE
-
39
HD Capital Tbk
HD
PEE
PPE
-
40
Hanan Putihrai
HP
PEE
PPE
-
41
HSBC Securities Indonesia
GW
PEE
PPE
-
42
Indo Premier Securities
PD
PEE
-
MI
43
Indomitra Securities
BD
PEE
PPE
-
44
Inovasi Utama Sekurindo
IU
-
PPE
-
45
Inti Kapital Sekuritas
BJ
PEE
PPE
-
46
Intifikasa Securindo
BF
PEE
PPE
-
47
Intiteladan Arthaswadaya
IT
-
PPE
-
48
Investindo Nusantara Sekuritas
IN
PEE
PPE
-
49
JP Morgan Securities Indonesia
BK
PEE
PPE
-
50
Jakarta Securities
WW
PEE
PPE
-
51
Jasa Utama Capital
YB
PEE
PPE
-
52
Kiwoom Securities Indonesia
AG
-
PPE
-
53
Kresna Securities
KS
PEE
PPE
-
54
Lautandhana Securindo
YJ
PEE
PPE
-
55
Marquarie Capital Securities Indonesia
RX
PEE
PPE
-
56
Madani Securities
KW
PEE
PPE
-
57
Magenta Kapital Indonesia
PI
PEE
PPE
-
58
Magnus Capital
TA
PEE
PPE
-
59
Mahakarya Arthasecurities
XL
-
PPE
-
60
Mahastra Capital
GI
-
PPE
-
61
Makindo Securities
DD
PEE
-
-
62
Makinta Securities
AH
PEE
PPE
-
63
CC
PEE
PPE
-
64
Masindo Artha Securities
DM
PEE
PPE
-
65
Maybank Kim Eng Securities
ZP
PEE
PPE
-
66
Mega Capital Indonesia
CD
PEE
PPE
-
67
Memill Linch Indonesia
ML
PEE
-
-
68
Millenium Danatama Sekuntas
SH
-
PPE
-
69
Minna Padi Investama
MU
PEE
PPE
-
70
MNC Securities
EP
PEE
PPE
-
71
Morgan Stanley Asia Indonesia
MS
PEE
PPE
-
72
NC Securities
LH
PEE
PPE
-
73
Net Securities
OK
-
PPE
-
74
NH Karindo Securities Indonesia
XA
PEE
PPE
-
75
Nikko Securities Indonesia
RB
PEE
PPE
MI
76
NISP Securities
RO
PEE
PPE
-
77
Nomura Securities
FG
PEE
PPE
-
78
OCBC SeKuritas Indonesia
TP
PEE
PPE
-
79
Onix Securities
FM
PEE
PPE
-
80
Optima Kharya Capital Securities
CM
PEE
PPE
-
81
Oso Securities
AD
PEE
PPE
-
82
Overseas Securities
BM
PEE
PPE
-
83
Pacific 2000 Securities
IH
-
PPE
-
84
Pasific Capital
AP
PEE
-
-
85
Panca Global Securities Tbk
PG
PEE
PPE
-
86
Panin Securities Tbk
GR
PEE
PPE
-
87
Paramitra Alfa Sekuritas
PS
-
PPE
MI
88
KK
PEE
PPE
-
89
Phintraco Securities
AT
-
PPE
-
90
Pilarmas Investindo
PO
-
PPE
-
91
Pratama Capital Indonesia
PK
PEE
PPE
-
92
Primasia Securities
XC
-
PPE
-
93
Prime Capital Securities
QA
-
PPE
-
94
Profindo International Securities
RG
PEE
PPE
-
95
Recapital Securities
LK
PEE
PPE
-
96
Redialindo Mandiri
DU
-
PPE
-
97
Reliance Securities Tbk
LS
PEE
-
-
98
RHB OSK Securities Indonesia
DR
PEE
PPE
-
99
Samuel Securities Indonesia
IF
PEE
PPE
-
100
Semesta Indovest
MG
PEE
PPE
-
101
Senni Cahaya
SC
-
PPE
-
102
Sinarmas Sekuritas
DH
PEE
PPE
-
103
Sucorinvest Central Gani
AZ
PEE
PPE
-
104
Supra Securinvest
SS
-
PPE
-
105
Trimegah Securities Tbk
LG
PEE
PPE
-
106
Trust Securities
BR
-
PPE
-
107
UBS Securities Indonesia
AK
PEE
PPE
-
108
Universal Broker Indonesia
TF
PEE
PPE
-
109
UOB Kay Hian Securities
AI
PEE
PPE
-
110
Valbury ASIA Securities
CP
PEE
PPE
-
111
Victoria Securities Indonesia
MI
PEE
PPE
-
112
Wanteng Securindo
AN
PEE
PPE
-
113
Waterfront Securities Indonesia
FZ
PEE
PPE
-
114
Yuanta Securities Indonesia
FS
PEE
PPE
-
115
Yulie Sekurindo Tbk
RS
PEE
PPE
-


KERANGAN :

PEE     : Penjamin Emisi Efek
MI       : Menejer Investasi

Sekian dan terimakasih, semoga artikel ini bisa membantu apa yang anda cari. Bila anda masih penasaran dengan pasar modal anda dapat membaca artikel di bawah ini :

SUMBER : sahamok.com