Friday, April 6, 2018

Tips Memilih Broker atau Sekuritas

Sebagai seorang Trader, hendaknya anda perlu memilih broker / sekuritas yang tepat sebagai tempat anda menginvestasikan uang anda dan melakukan Trading. Tidak semua broker / sekuritas dapat dipercaya. Maka dari itu anda harus berhati-hati dalam menentukan broker / sekuritas.

Bagaimana Tips Memilih Broker atau Sekuritas?

Ada banyak sekali perusahaan sekuritas atau broker yang menjadi anggota Bursa Efek Indonesia. Dahulu, memilih perusahaan broker / sekuritas lebih susah. Salah satu pertimbangan utamanya adalah keamanan, karena adanya kasus penyalahgunaan rekening milik nasabah. Sekarang, memilih perusahaan sekuritas lebih mudah. Pemerintah telah memberlakukan berbagai peraturan yang membuat berinvestasi saham menjadi lebih aman.

#BACA JUGA : Hal yang anda harus ketahui sebelum berinvestasi
Salah satu contoh peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah yaitu misalnya telah dilakukan pemisahan antara dana milik nasabah dan milik sekuritas. Sekarang semua dana nasabah ditempatkan di RDI. Apa yang di maksud dengan RDI ?. RDI merupakan (Rekening Dana Investor).
Dana nasabah di RDI pun dijamin pemerintah dengan adanya peran PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (PPPIEI), yang juga dikenal dengan nama SIPF (Securities Investor Protection Fund). Saham yang dimiliki nasabah pun aman karena disimpan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), bukan di sekuritas. Jadi baik dana maupun saham milik nasabah dijamin keamanannya oleh pemerintah.

Apa itu Broker/Pialang/Sekuritas?

#BACA JUGA : Tujuan Investasi

Broker (pialang), juga dikenal dengan sebutan Perantara Pedagang Efek, yaitu perusahaan yang aktivitas utamanya adalah melakukan jual beli efek yang tercatat di bursa saham, yang mempunyai izin dan wewenang untuk melakukan transaksi tersebut.
Broker Saham dibutuhkan oleh investor saham untuk melakukan aksi jual beli di pasar modal. Seperti bila Anda ingin membeli roti, Anda tidak perlu ke pabrik roti, namun Anda hanya perlu datang ke toko roti. Demikian pula bila Anda ingin membeli saham sebuah perusahaan, Anda tidak perlu pergi ke perusahaan tersebut, melainkan Anda membelinya melalui broker.

Pertimbangan Memilih Broker/Sekuritas
Pada dasarnya broker/sekuritas hanya berfungsi sebagai perantara transaksi jual beli saham saja. Dengan adanya aturan pengaman dari pemerintah, bila sekarang investor ingin memilih sekuritas, maka dapat difokuskan pada pelayanan yang diberikan oleh sekuritas.

Mencari broker, tidak hanya untuk pelayanan membuka rekening di awal. Ketika Anda bertransaksi saham, Anda memerlukan komunikasi yang intens dengan broker yang melayani transaksi Anda. Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan dalam memilih sekuritas:
  1. Broker Tercatat sebagai Anggota Bursa
    Broker juga dikenal sebagai perantara pedagang efek. Sebuah perusahaan yang berprofesi sebagai broker haruslah memiliki sertifikat perantara pedagang efek, dan tercatat oleh Bursa Efek Indonesia sebagai anggota bursa. Broker Anda adalah wakil dari perusahaan sekuritas Anda, karena itu, Anda perlu mengecek apakah broker Anda mempunyai sertifikasi WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek)
  2. Jumlah Setoran Awal
    Besarnya setoran awal untuk berinvestasi saham bervariasi, dari Rp100.000 hingga Rp10.000.000. Besarnya setoran awal yang bervariasi pun dikarenakan ada sekuritas yang membidik kalangan mahasiswa, dan ada pula sekuritas yang membidik kalangan eksekutif. Untuk kenyamanan Anda, sebisa mungkin carilah sekuritas yang memiliki fasilitas deposit dan penarikan dana yang cepat dan mudah.
  3. Komisi Transaksi Broker
    Komisi transaksi broker adalah biaya yang dibayarkan oleh investor tiap kali terjadi transaksi baik beli maupun jual. Pada umumnya komisi jual lebih besar 0,1% dibandingkan dengan komisi beli. Rata-rata komisi beli untuk pembelian saham berkisar antara 0,1% hingga 0,3%. Sedangkan untuk komisi jual berkisar di antara 0,2% hingga 0,4%. Tentunya investor mencari komisi serendah mungkin, namun perlu diperhatikan, ada kalanya broker dengan komisi rendah, juga memiliki batas minimal komisi per hari, hal ini dapat berpengaruh strategi harian Anda.
    Untuk mendapatkan komisi yang rendah, biasanya investor dapat bernegosiasi dengan broker. Jika dana cukup besar, investor bisa mendapatkan komisi yang rendah. Selain itu, dengan berinvestasi menggunakan sistem online trading, komisi transaksi biasanya relatif rendah.
  4. Informasi dan Rekomendasi Saham
    Informasi dan rekomendasi saham harian yang diberikan oleh broker, dapat berguna apabila Anda tidak bisa atau tidak sempat melakukan analisis saham sendiri.
    Broker yang baik akan memberi rekomendasi saham yang bertanggung jawab, tidak sekedar rumor lewat, dan teredukasi. Broker yang baik pun memberi informasi tentang risiko serta dapat berkomunikasi dengan baik dengan para nasabah.
  5. Fasilitas Transaksi
    Secara konvensional, transaksi saham umumnya dilakukan di kantor broker, yang dipesan oleh nasabah melalui telepon. Namun bila Anda butuh keleluasaan untuk bertransaksi, Anda bisa mempertimbangkan sekuritas yang memiliki fasilitas online trading, baik via internet, komputer, atau smartphone.
  6. Rekening Dana Investor
    Bila rekening tabungan yang Anda miliki tidak sama dengan RDI, Anda akan kena tambahan biaya saat melakukan tambah dana atau menarik dana.
  7. Adanya Fasilitas Margin
    Adanya fasilitas margin dapat mengoptimalkan strategi trading Anda. Carilah sekuritas yang memberi bunga margin yang rendah, dengan limit trading yang besar. Dengan adanya trading limit yang besar, dapat mengoptimalkan Anda mengeruk profit yang besar.
Pertimbangan Offline atau Online Trading
ika Anda sudah mendaftar kode nasabah dan RDI, Anda dapat memilih, apakah ingin bertransaksi secara offline transaction atau online transaction.

  1. Offline Trading
    Dalam offline trading, Anda cukup menelepon broker Anda atau menghubungi melalui SMS, BBM dan lain sebagainya. Broker Anda adalah seorang yang membantu Anda dalam menjalankan transaksi saham. Dengan menghubungi broker, dan memberi pesanan untuk mentransaksikan saham apa dan berapa jumlah lot-nya, maka broker Anda akan menjalankan instruksi Anda.
    Kelebihan menggunakan jasa broker adalah Anda tidak perlu repot untuk mengamati harga saham apabila Anda sibuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Broker yang baik akan membantu mengamati dan memberitahu jika ada informasi yang krusial terkait harga saham.
    Kelemahannya bila menggunakan sistem offline trading, investor akan dikenai biaya transaksi yang sedikit lebih mahal dari online trading. Besarannya tergantung masing-masing sekuritas.
  2. Online Trading
    Bertransaksi menggunakan online trading berarti Anda melakukan pemasangan order jual beli sendiri, tanpa bantuan broker, dengan menggunakan aplikasi online trading yang disediakan oleh sekuritas.
    Syarat untuk dapat melakukan online trading, adalah adanya jaringan internet. Saat ini sudah banyak sekuritas yang menyediakan jasa online trading yang dapat diakses baik melalui komputer, tab, atau smartphone.
    Kelebihan menggunakan sistem online trading adalah menghemat waktu dalam melakukan aktivitas transaksi. Jika menginput sendiri order jual beli, maka lebih cepat daripada dengan menelepon broker. Selain itu dengan online trading, maka fee yang dikenakan pun lebih kecil karena tidak perlu membayar broker.
    Kelemahannya bila menggunakan sistem online trading adalah risiko bila internet tidak terkoneksi dengan baik. Apalagi bila Anda merupakan seorang trader jangka pendek yang diharuskan memantau saham untuk mendapatkan momentum.
sekian dan terimakasih semoga bermamfaat, jika masih penasaran tentang memilih broker yang pas anda dapat membaca artikel di bawah ini:

MEMILIH APLIKASI ONLINE TRANDING

Sumber :

Widoatmodjo, Sawidji. 2015. Pengetahuan Pasar Modal untuk Konteks Indonesia. Jakarta: Kompas Gramedia
www.finansialku.com

No comments:

Post a Comment